Komet. (foto:zacky) |
Bagian dalam Komet. (foto:zacky) |
Istana Asseraiyah Al Hasyimiah yang dikenal dengan Istana
Siak di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menyimpan
banyak benda bernilai sejarah tinggi. Salah satunya adalah kotak musik antik sejenis
gramofon. Kotak musik ini bernama Komet.
Komet
dibuat di Jerman. Berisi musik-musik instrumen klasik Jerman abad ke VIII karya
komponis terkenal, seperti Bethoveen, Mozart, dan Strauss. Komet ini dibawa
Sultan Siak XI tahun 1896 sewaktu melawat ke Eropa.
Engkol pegas Komet sedang diputar . (foto:zacky) |
Zainuddin,
Koordinator Pengelola Istana Siak, mengatakan Komet hanya ada dua di dunia.
Satunya di Indonesia tepatnya di Istana Siak, dan satunya lagi di Jerman, tempat
asal Komet dibuat. Konon, Komet yang ada di Jerman sudah tidak dapat digunakan
lagi.
Komet
tersimpan di lemari kayu setinggi tiga meter dan lebar sekitar satu meter. Pada bagian pemutar ditutup dengan pintu kaca berukir klasik
bertuliskan Komet Goldenberg & Zeitlin. Koleksi piringan baja berisi aransemen
musik klasik tersimpan di laci bawah dan terawat dengan baik. Komet di Istana
Siak menyimpan 17 keping piringan baja. Setiap piringan berdiameter 90 cm. Piringan
baja tersebut dibuat berlubang-lubang sesuai aransemen musiknya.
Koleksi piringan Komet. (foto:zacky) |
Kepala
Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Said Muzani, kepada Radio DMWS, menuturkan dulunya Komet ini digunakan untuk menghibur
Sultan dan para tamu kerajaan saat istirahat setelah pertemuan. Makanya tempat
Komet berada di ruang pertemuan Istana Siak. Karena usia Komet yang sudah tua,
maka saat ini hanya dioperasikan saat ada tamu khusus saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar